Bagaimana desain kolam lele yang ideal? Pertanyaan ini pastinya muncul bagi pemula pembudidaya ikan lele. Atau kita ingin mencari desain kolam yang efisien untuk krpentingan produksi ikan lele.
Pada prinsipnya dalam usaha budidaya lele tidak ada desain kolam secara khusus. Bentuk umum kolam ikan lele atau lele dumbo adalah persegi panjang, bujur sangkar sampai bentuk tidak beraturan untuk kolam tanah. Bentuk kolam lele yang tidak beraturan ini biasanya memanfaatkan bekas galian atau kubangan dengan alih fungsi menjadi kolam.
Kedalaman kolam berkiasar antara 80 - 120 cm, didesain untuk dapat menampung air dengan level ketinggian 70 - 100 cm. Kemiringan dasar kolam dibuat sekitar 10-15% agar air dapat terpusat saat pembuangan (pengurangan volume), atau berfungsi untuk pengeringan total.
Luas kolam ikan lele di masyarakat pembudidaya sangat bervariasi dengan kisaran luas 40 – 100 m2. Kondisi ini sering disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki dan pertimbangan ongkos pembuatan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung luas untuk kolam lele adalah berapa target produksi yang diharapkan. Artinya apabila pembeli maksimal dapat mengambil ikan (misal: 1,5 ton), diharapkan konstruksi kolam didesain untuk produksi di bawah 2,0 ton dengan harapan ikan dapat terjual saat itu juga.
Posisi kolam sebaiknya juga didesain pada posisi di atas permukaan tanah yang ada, atau di atas rata-rata air sungai atau saluran pembuangan. Desain seperti ini dimaksudkan untuk memudahkan pembuangan air. Sistem pembuangan air seperti ini lebih efektif dan efisien karena air akan cepat habis dan mudah dibuang serta tanpa ada biaya untuk penyedotan saat pergantian air dan panen lele.
Pembuatan kolam tanah pada awalnya sangat sederhana dan murah, tetapi akan lebih sulit sistem pengoperasiannya, serta biaya lebih mahal di bandingkan kolam terpal maupun kolam beton yang pada awalnya memerlukan biaya lebih banyak. Untuk tahap pembelajaran, kolam tanah atau kolam terpal dapat dijadikan pilihan.
Pada prinsipnya dalam usaha budidaya lele tidak ada desain kolam secara khusus. Bentuk umum kolam ikan lele atau lele dumbo adalah persegi panjang, bujur sangkar sampai bentuk tidak beraturan untuk kolam tanah. Bentuk kolam lele yang tidak beraturan ini biasanya memanfaatkan bekas galian atau kubangan dengan alih fungsi menjadi kolam.
Kedalaman kolam berkiasar antara 80 - 120 cm, didesain untuk dapat menampung air dengan level ketinggian 70 - 100 cm. Kemiringan dasar kolam dibuat sekitar 10-15% agar air dapat terpusat saat pembuangan (pengurangan volume), atau berfungsi untuk pengeringan total.
Luas kolam ikan lele di masyarakat pembudidaya sangat bervariasi dengan kisaran luas 40 – 100 m2. Kondisi ini sering disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki dan pertimbangan ongkos pembuatan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung luas untuk kolam lele adalah berapa target produksi yang diharapkan. Artinya apabila pembeli maksimal dapat mengambil ikan (misal: 1,5 ton), diharapkan konstruksi kolam didesain untuk produksi di bawah 2,0 ton dengan harapan ikan dapat terjual saat itu juga.
Posisi kolam sebaiknya juga didesain pada posisi di atas permukaan tanah yang ada, atau di atas rata-rata air sungai atau saluran pembuangan. Desain seperti ini dimaksudkan untuk memudahkan pembuangan air. Sistem pembuangan air seperti ini lebih efektif dan efisien karena air akan cepat habis dan mudah dibuang serta tanpa ada biaya untuk penyedotan saat pergantian air dan panen lele.
Pembuatan kolam tanah pada awalnya sangat sederhana dan murah, tetapi akan lebih sulit sistem pengoperasiannya, serta biaya lebih mahal di bandingkan kolam terpal maupun kolam beton yang pada awalnya memerlukan biaya lebih banyak. Untuk tahap pembelajaran, kolam tanah atau kolam terpal dapat dijadikan pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar